Kamis, 24 Juni 2010

manaqib kata jama dari manqibun

manaqib kata jama dari manqibun, dlm alquran kt ini diambil dr kata naqoba artinna penjelajah, naqiiba artnya para pemimpin dan nuqba artinya pertolongan. Mk manakib berarti tempat penjelajahan 2alam,tempt para pemimpin, tempat minta pertolongan. Tafrihulkhotir

Senin, 21 Juni 2010

mi'raj adalah

mi'raj adalah
wisata ruhani sebagai perwujudan keseimbangan, rasul manusia mulia apa
sj yang ada disejitarnya terbawa mulia. Langin menginginkan kemuliaan,
maka alloh mengangkatnya. Durotunasihin

Jumat, 18 Juni 2010

First Umroh

On Stage

Tentang Rajab

rajab sahru zar'in yakni bulan tuk bertanam amal. Sa'ban sahru saqqin bulan tuk menyirami. Romadon sahru hisodin bulan tuk menuai, yuk kita padatkan amalkita di bulan rajab ini fadilah 70 lipat menanti, jauhilah pertengkaran

Jumat, 11 Juni 2010

Dunia Sufi Di Era Transformasi

Dunia Sufi Di Era Transformasi

Oleh : Atus Ludin Mubarok

Ada pemahaman yang kurang pas di kalangan umat islam dewasa ini mengenai tasawuf dengan toriqotnya. Sebagian menyatakan bahwa tasawuf tidak pernah di kenal di jaman Rasulullah SAW, sebagian lagi menyatakan bahwa jangan mempelajari toriqot ketika syariat yang kita kerjakan belum sempurna.

Kata tasawuf sebagaimana di jelaskan Dr. Ibrahim Baisuni dalam Nasy'at al-Tashawwuf wa al-Islami baru berkembang sebagai istilah teknis setelah abad kedua Hijriyah, dengan memahami artikulasi dari tasawuf kita akan dapat menyimpulkan pentingkah ilmu ini untuk di pelajari atau mungkin tabu.

Di negeri kita dengan umat islam terbesar di dunia, belum ada yang berani mengeluarkan acuan atau sertfikasi kesempurnaan ibadah syariat seseorang, karena syariat merupakan masalah yang tidak bisa di ukur dengan akal atau alat secanggih apapun, kesempurnaan syariat bukan milik kiai atau politisi, bukan milik pejabat atau konglomerat, mungkin saja dapat di raih oleh orang fakir yang penuh kenisbian, namun penuh kekhusuan.

Manusia terdiri dari dua aspek yang saling berkaitan, yakni aspek lahiriyah dan aspek batiniah. Kedua aspek ini harus senantiasa seiring sejalan dalam kebaikan, jika kontradiksi tentu tidak dapat di jamin akan memiliki kepribadian yang sempurna dan akhlak yang terpuji secara istiqomah.

Dalam iqodulhimam fi sarhi al-hikam Syekh ahmad bin Muhammad Ajibah al-Husna ra, menuturkan untuk memperbaiki lahiriyah kita membutuhkan syariat, sementara untuk memperbaiki batiniyah di perlukan thoriqot. Anatara syariat dan thoriqot semestinya di pelajari dan di amalkan secara bersamaan. Syariat merupakan pengamalan dari ilmu fqh dan thoriqot adalah amaliah dari tasawuf, jika dalam fikh perbedaan pendapat melahirkan madzhab maka dalam taswuf disebut thoriqot dan dalam tauhid di sebut firqoh. Madzhab yang mashur seperti madzhab Syafi'i, Hambali, Malki, Hambali. Dhohiri, bagi yang memiliki pengetahuan cukup bisa saja memiliki madzhab tersendiri. Thoriqot yang mu'tabaroh dalam arti teruji kebenarannya dengan dasar Qur'an dan Sunnah dalam data Jam'iyah Ahlu Thorqoh al-Mu'tabaroh al-Nahdiyah, organisasi di bawah NU yang khusus menangani dunia kesufian, terdapat 56 thoriqoh salah satunya thoriqat Qodiriyah Naqsabandiyah pondok pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Firqoh dalam masalah akidah sebagaimana di sabdakan Rasulullah SAW akan terpecah menjadi 73 golongan, ahlu al-Sunah wa al-Jama'ah satu-satunya firqoh yang senantiasa di ridoi Allah SWT.

Syekh Zarwaq dalam kitab al-Ta'aruf li Madzhab akhli al-taawwuf yang ditulis Abu Bakar Muhammad al-Kalabadi. Menuturkan pentingnya penyatuan kedua unsur yang berbeda pungsi ini dengan pendapatnya.

Seken dari buku tasawuf jalan menuju tuhan hal23

Untuk mempermudah pemahaman mengenai tasawuf ad baiknya kita melihat definisi dari literature di bawah ini.

Sken dari buku persoalan umat dalam pandangan ulama. Hal199-200

Titik bidik ilmu tasawuf adalah bersihnya hati dari segala penyakit batin, seperti ujub, ria, takabur, hasud, iri dan penyakit batin berbahaya lainnya. Beda antara penyakit lahir dengan batin adalah kalau penyakit lahir bermuara di badan, di rasakan diri sendiri, orang lainlah yang dapat menyembuhkannya. Sementara penyakit batin bermuara dalam sikap dan akhlak, di rasakan orang lain, pribadinyalah lah yang harus berusaha untuk menyembuhkannya. Contohnya ketika seseorang mempunyai perangai sombong, kesombongannya akan di rasakan orang lain bukan oleh dirinya, begitu pun kikir, ria, ujub dan lainnya, kesembuhan dari penyakit ini hanya dengan usaha sendiri, misalnya dengan menambah wawasan dengan ilmu agama.

Imam Ghojali dalam ihya ulumudin menuturkan. "Tidak ada seorangpun yang kosong dari penyakit Batin, kecuali para nabi. Tidak ada obat dan dokter yang dapat menyembuhkan penyakit ini kecuali dengan zikir yang di ingat dalam hati dan di ucapkan dengan lisan". Ini sejalan dengan apa yang di sabdakan Rasulullah SAW. "Setiap segala sesuatu ada alat untuk menbersihkannya, dan untuk membersihkan hati (dari berbagai penyakit, Ren) adalah zikir kepada Allah.

s% yxn=øùr& `tB 4ª1ts? ÇÊÍÈ tx.sŒur zOó$# ¾ÏmÎn/u 4©?|Ásù ÇÊÎÈ

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri. Dan dia ingat nama Tuhannya (zikir), lalu dia sembahyang. (QS. al-A'la : 14-15).

Belajar tasawuf dengan amaliah toriqotnya berarti melatih diri untuk senantiasa berzikir kepada Allah SWT dalam situasi apa pun, dengan zikir yang kita kerjakan menunjukan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Seken dari buku bulan hijriyah dalam dimensi sufi hal 12

Artinya : tanda cinta kepada Allah adalah mencintai dzikrullah, tanda benci kepada Allah adalah membenci dzikrullah. (HR. Baihaqi ra dari Anas ra)

Zikrullah akan melahirkan manusia unggulan yang Allah sebut dengan ulul al-bab, zikrullah juga akan menuai ampunan Allah, ketika ampunan sudah dapat di genggam maka rahmat akan mudah tercurah.

žcÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tƒUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ tûïÏ%©!$# tbrãä.õtƒ ©!$# $VJ»uŠÏ% #YŠqãèè%ur 4n?tãur öNÎgÎ/qãZã_ tbrã¤6xÿtGtƒur Îû È,ù=yz ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $uZ­/u $tB |Mø)n=yz #x»yd WxÏÜ»t/ y7oY»ysö6ß $oYÉ)sù z>#xtã Í$¨Z9$# ÇÊÒÊÈ

Artinya. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah (dengan berzikir, red) sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran : 190-191).

Ï šúïÌÅ2º©%!$#ur ©!$# #ZŽÏVx. ÏNºtÅ2º©%!$#ur £tãr& ª!$# Mçlm; ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $VJÏàtã ÇÌÎÈ

Artinya : dan orang-orang dari laki-laki dan perempuan yang berzikir kepada Allah dengan banyak, Allah akan menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang yang besar. (QS. Al-Ahzab : 35).

Dalam kitab jami'ul ushul al-aulia Syeekh Ahmad al-Kamsahanuwi al-Naqsabandi ra halaman161 menuturkan bahwa : "Zikir itu ada tiga macam, yakni zikir yang di ucapkan oleh lisan, zikir yang tertanam di dalam hati, dan zikir yang menyatu dengan ruh, serta saling berhubungan satu sama lainnya". Sebagian ulama sufi menyatakan Zikir iti ada tiga kriteria. Pertama zikir yang di ucapkan dengan lisan sementara hatinya lupa kepada Allah SWT, zikir ini di namakan zikir adat atau umum. Kedua, zikir yang di ucapkan dengan lisan dan hatinya pun hadir mengingat Allah SWT ini dinamakan zikir ibadah atau khusus, ketiga, zikir yang di ucapkan dengan lisan, hatinya hadir mengingat Allah dan seluruh tubuhnyapun berzikir ini dinamakan zikir mahabbah atau ma'rifat.

Tentu seluruh manusia yang mengharap keridoan Allah SWT, merindukan untuk senantiasa dapat menjadikan lisan, hati dan badan sebagai fasilitas pencapaian tujuan, dengan zikir keridoan Allah mudah di gapai, dengan lupa berzikir azab cepat menghampiri.

Tasawuflah yang dapat mengantarkan kita mudah memahami bagaimana caranya melatih lisan dan hati untuk selalu berzikir, perlulah kita mencari ahli untuk mendapat tuntunannya. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk melakukan zikir dengan lisannya, tetapi yang dapat melakukan zikir dengan hatinya, mungkin tidak terlapau banyak.

Tasawuf tidak identik dengan kemiskinan atau mengucilkan diri dari pergaulan, orang belajar tasawuf bebas memiliki kekayaan tetapi jangan sampai mencintainya, karena kalau manusia mencintai kekayaan atau jabatan, maka yang banyak di ingat tentu harta dan jabatannya sementara Allah di lupakannya. Memiliki kekayaan sebanyak apa pun, atau jabatajn setinggi apa pun, sah-sah saja tetapi hati hanya terpokus mengingat Allah, insya Allah berkah dan sukses dunia akhirat.

Seorang sufi di era tranformasi tidak identik dengan baju rombeng dan menutup diri dari pergaulan, sufi transformis berbaju perlente, pandai bergaul dengan berbagai kalangan tetapi memiliki tujuan semata-mata mencari keridoan Allah SWT dan menjadikan dunia hanya sebagai persinggahan bukan tujuan, ketika ada orang yang membutuhkan harta atau jiwanya, kapan pun siap sedia. Selamat mencoba dunia sufi transformis yang dinamis.

Banyak contoh di kalangan ulama salafusholih yang telah berhasil menjadikan dzikrullah sebagai jalan pensucian jiwa, sehingga terlahir menjadi manusia bermental baja, memiliki kerinduan mendalam perjumpaan dengan tuhan-Nya. Sebut saja Ibrahim bin Adham, Fija'il bin Iyad, abu Yajid dan tokoh-tokoh sufi besar lainnya. Mereka merupakan raja-raja dengan segudang kekayaan yang berlimpah, tidak ada sesuatu barang pun yang di kehendakinya, kecuali mudah dimiliki.

Kenapa mereka dalam kegelimpangan harta menempuh jalan tasawuf, karena ketenteraman tidak dapat dijamin dengan harta dan jabatan, ketenangan milik Allah SWT dan akan di berikan kepada orang yang di kehendaki-Nya. Orang yang di kehendaki tentu seseorang yang dawam mengingatnya dengan kata lain sibuk beraktifitas dengan dzikrullah, dan melupakan urusan keduniaan.

Syekh Naqsabandi ra menuturkan, "bolehlah kamu berpakain dan makanan bagus tetapi ingat ibadahpun harus lebih bagus". Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang terdiri dari lahir dan batin, jika harmonisasi keduamya di jadikan tauladan maka masyarakat kan sadar kelemahan diri dan tidak akan berlaku sombomg.

Dengan dzikrullah, ketenangan mudah di raih. Wajar saja jika Rasulullah saw sangat memprioritaskan dzikrullah untuk di amalkan dalam kehidupan.. Wallahu'alam.

Bersahabat Dengan Hati Yang Menenteramkan

Bersahabat Dengan Hati Yang Menenteramkan
Aku di pesan oleh guruku yang bernama Abdussalam bin Masyisy ra : "Jangan anda melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mendatangkan keridaan Allah, jangan duduk di suatu majelis kecuali yang aman dari murka Allah (bukan tempat maksiat), jangan bersahabat kecuali dengan orang yang dapat membantumu untuk istiqomah beribadah kepada Allah, dan jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang dapat menambah keimananmu kepada Allah. Sedang yang demikian itu sudah sangat sulit didapat".
Pesan di atas diungkapkan salah seorang tokoh terkemuka di jamannya, seorang yang saleh lagi luas ilmu pengetahuannya, Ia pendiri thariqot Syadziliah bernama lengkap Abu Hasan Asysyadzili ra. (Mukadimah al-Hikam Ibnu Attoilah ra).
Dalam ungkapan lain dikatakan "Barang siapa bersahabat dengan suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari sahabatnya itu". Dalam arti akan terpengaruh kebiasaannya, jika baik akan tertular kebaikannya sebaliknya jika buruk akan terpengaruh juga. Umpamanya seorang Polisi sedang mengungkap kasus pembunuhan, sudah bukan rahasia lagi, pasti sahabat dekat akan menjadi orang pertama dijadikan target pengungkapan informasi. Berhati-hatilah dalam menentukan pilihan, salah kaprah akan membawa bencana dunia akhirat.
Wahai sahabat, hatimu adalah cermin yang mengkilap. Kau harus membersihkan debu yang menutupinya, karena hati ditakdirkan untuk memantulkan cahaya rahasia-rahasia ilahi. Al-Gojali dalam Essential Sufisme hal 124.
Hati merupakan sahabat sejati, dalam kebahagiaan tak ikut berpesta fora, ketika dalam lara tak bermuram durja, tetap setia dalam suka dan duka. Hati dalam pandangan Ragib al-Jerahi salah seorang penginjil asal Amerika yang kini menjadi seorang muslim dan mendalami tasawuf, dalam bukunya Heart, self, & soul : The Sufi Psychology of growth, Balance and Harmony menyatakan :"Hati adalah bagaikan tempat suci yang ditempatkan tuhan di dalam diri setiap manusia, tempat suci untuk menampung percikkan ilahi di dalam diri kita. Dalam sebuah hadis yang populer Tuhan berkata, Aku yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung dalam hati seorang yang beriman dengan tulus. Tempat suci di dalam diri kita ini lebih berharga dari tempat suci di mana pun. Maka, jika kita melukai hati orang lain, dosanya lebih besar dari menghancurkan tempat suci yang ada di dunia ini".
Memperhatikan ungkapan di atas, menjaga hati sangatlah penting, karena hati memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian seseorang. Tak berlebihan jika Rasulullah SAW pun mengungkapkan dalam sabdanya :



Artinya : Ingatlah, sesungguhnya dalam diri manusia ada segumpal daging, jika daging itu baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh jasadnya. (HR. Bukhari ra)
Sahabat kita yang satu ini dapat terkena penyakit, sebagaimana organ tubuh yang lain. Bedanya jika organ tubuh sakit dirasakan diri sendiri sementara yang dapat mengobatinya adalah orang lain. sedang ketika hati kita sakit dirasakan orang lain dan diri sendirilah yang berusaha menyembuhkannya. Umpamanya seseorang sakit flu, ia akan merasakan penderitaannya. Dibutuhkan dokter yang dapat membantu menyembuhkannya. Jika seseorang bertabiat sombong, maka akan dirasakan orang yang berada di sekitarnya, untuk dapat sembuh ialah sendiri yang harus berjuang mengobatinya, dengan cara beribadah dan banyak berzikir baik dengan lisannya lebih-lebih dengan hatinya, dengan berdzikir kita akan sadar tidak layak sombong karena manusia tempat kekurangan dan kekhilafan.
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab kalimat al-Thayyib halaman 89, mengungkapkan :


Artinya : Tidak diragukan bahwa hati berkarat seperti berkaratnya tembaga, perak dan yang lainnya. Dan bersihnya hati adalah dengan berzikir, dengan berzikir hati akan menjadi cemerlang bagaikan cermin yang mengkilat. Jika dibiarkan hati akan berkarat lagi dan jika berzikir akan kembali bersih.
Yang menimbulkan berkaratnya hati menurut Ibnul Qayyim ra, adalah lupa kepada Allah dan melakukan perbuatan dosa. Ini didasarkan beberapa hadis Rasulullah SAW yang menyatakan demikian, sementara alat untuk membersihkannya yakni memohon ampun dan mendawamkan dzikirullah. Rasulullah SAW bersabda :


Artinya : Sesungguhnya setiap segala sesuatu itu ada alat untuk membersihkannya, dan untuk membersihkan hati adalah dzikrullah (banyak mengingat Allah). HR. Baihaqi ra.
Dalam surat al-Ra'du ayat 28 Allah SWT berfirman.

            

Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat Allah). Ingatlah, Hanya dengan berzikir (mengingati Allah sajalah) hati menjadi tenteram.
Memiliki hati yang selalu berzikir laksana memiliki sahabat yang menenteramkan, jika hati kita lalai dan selalu lupa kepada Allah SWT maka secara tidak sadar kita menjadikan syaitan sebagai sahabat sejati, selalu membisikkan tipu daya yang akibatnya terjerumus dalam limbah dosa. Allah SWT berfirman :

 •          
Artinya : Barang siapa yang berpaling dari mengingat Allah yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman sejati yang selalu menyertainya. (QS. Al-Zuhruf : 36)
Zikir bukan sekedar menenteramkan pengamalnya, tetapi juga dapat membebaskan dari belenggu syaitan musuh abadi yang terkadang sering dijadikan sahabat. Syaitan akan menggoda manusia dari berbagai arah, sebagaimana pernyataan syaitan yang abadi termaktub dalam Al-Qur'an, sesaat setelah di usir dari singgasana surga oleh Allah SWT.

   •      •               
Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (16). Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) (17). QS. Al-Araf : 16-17.

Ketika malaikat mendengarkan pernyataan syaitan yang demikian tegas, malaikat menyatakan. "Bagaimana Manusia Dapat Selamat Dari godaan syaitan, sementara dari berbagai arah telah disiapkan perangkap untuk menggelincirkan manusia". Allah SWT yang maha pemurah dan penyayang berfirman :
  •          
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was (digoda) dari syaitan, mereka ingat kepada Allah (zikrullah), Maka ketika itu juga mereka melihat (sadar akan) kesalahan-kesalahannya. QS. Al-Araf : 201.
Berkaitan ayat ini al-Ustadz Al-Bahi Al-Kauli ra dalam kitab tadzkiratud Du' ah halaman 198, menyatakan .


Artinya : ketahuilah, bahwa zikrullah yang dilakukan dalam segala keadaan dan setiap waktu, akan mendatangkan rahasia-rahasia ilahi dan cahaya pencerahan ke dalam jiwa, dengan semua itu akan hilang segala kesengsaraan.
Zikir yang dimaksud di atas, bukan dilakukan lisan saja, tetapi tembus ke dalam hati. Lisan sangat terbatas ruang dan waktu, sementara hati memiliki keluasan ruang dan waktu nyaris tanpa batas. Di mana pun, sedang apa pun dan ke mana pun hati dapat dilatih untuk mengingat Allah SWT. Bersahabatlah dengan hati yang selalu berzikir karena akan membawa ketenteraman, jika hati kita belum bisa melakukannya, bersahabatlah dengan orang yang sudah terbiasa hatinya berzikir kepada Allah, dengan kemurahan-Nya kita akan terpengaruh untuk dapat melakukannya. Wallahu'alam.MaHat












Pertempuran Tak Berujung

Pertempuran Tak Berujung

Jika manusia tidak pandai menjaga diri dari perbuatan yang mengakibatkan kerusakan di dunia, tanpa disadari telah menyia-siakan garansi yang di berikan Allah SWT. Ingat, ketika tempo hari manusia akan di ciptakan Allah, malaikat sempat meragukan kehadiran manusia sebagai khalifah, keraguan itu bukan tanpa alasan, karena manusia pada umumnya gemar melakukan perusakan ketimbang memeliharanya. Di dalam surat Al-Baqarah dialog itu diabadikan.

øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ßÅ¡øÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ

Artinya. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah : 30)

Ketika proses penciptaan usai dan jadilah manusia, sebagai makhluk mulia, kemudian Allah SWT menyuruh malaikat untuk bersujud, sebagai ujian keimanannya.

øŒÎ)ur $oYù=è% Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9 (#rßàfó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) 4n1r& uŽy9õ3tFó$#ur tb%x.ur z`ÏB šúïÍÏÿ»s3ø9$# ÇÌÍÈ

Artinya. Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah (untuk Menghormati dan memuliakan) kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah : 34)

tA$s% $tB y7yèuZtB žwr& yàfó¡n@ øŒÎ) y7è?ósDr& ( tA$s% O$tRr& ׎öyz çm÷ZÏiB ÓÍ_tFø)n=yz `ÏB 9$¯R ¼çmtGø)n=yzur `ÏB &ûüÏÛ ÇÊËÈ

Artinya. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-A'Raf : 12)

Karena ketakaburan iblis, Allah SWT mengeluarkannya dari surga, dengan satu permintaan yang di berikan Allah kepada iblis tidak mati kecuali ketika kiamat menimpa. Sejak itulah genderang perang ditabuh iblis dan ia pun sesumbar.

tA$s% !$yJÎ6sù ÏZoK÷ƒuqøîr& ¨byãèø%V{ öNçlm; y7sÛºuŽÅÀ tLìÉ)tFó¡ãKø9$# ÇÊÏÈ

Artinya. Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (QS. Al-A'raf : 16) dan dalam ayat lain Iblis menyatakan.

tA$s% Éb>u !$oÿÏ3 ÏZoK÷ƒuqøîr& £`uZÎiƒy_{ öNßgs9 Îû ÇÚöF{$# öNåk¨]tƒÈqøî_{ur tûüÏèuHødr& ÇÌÒÈ

Artinya. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya. (QS. Al-Hijir : 39).

Propaganda ganda yang dilancarkan syaitan, bukan sekedar isapan jempol belaka tetapi nyata. Manusia akan digodanya dari arah depan dengan cara membisikkan manusia agar mudah melakukan dosa disertai rasa percaya diri bahwa Allah maha pengampun atau nanti juga bisa taubat. Sementara dari belakang dengan memberikan pengaruh agar menggampangkan dalam urusan harta tak peduli haram yang penting perut kenyang, tak takut korupsi yang penting happy. Dari kanang manusia dipengaruhi agar menjadi senang dipuji orang, sehingga berani berkorban apa saja demi pujian, apapun akan di berikan demi tercapainya ambisi. Terakhir syaitan datang dari sebelah kiri dengan menggoda manusia agar bersenang-senang, berpesta fora sehingga terjerumus ke dalam maksiat dan lupa akan larangan Allah SWT. Demikian Imam Syaqiq menjelaskan ketika menafsirkan QS. Al-A'raf : 17, tafsir munir jilid I halaman 273.

Dalam beberapa ayat Allah SWT yang maha rahman dan rahim berulang kali mengingatkan manusia agar sadar bahwa syaitan adalah musuh yang nyata, yang jika kita lengah dari godaannya kisah Nabi Adam as akan terulang dan kita termasuk merugi.

* óOs9r& ôygôãr& öNä3ös9Î) ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä cr& žw (#rßç7÷ès? z`»sÜø¤±9$# ( ¼çm¯RÎ) ö/ä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇÏÉÈ

Artinya. Bukankah Aku Telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (QS. Yasyin : 60).

šÆÏBur ÉO»yè÷RF{$# \'s!qßJym $V©ósùur 4 (#qè=à2 $£JÏB ãNä3x%yu ª!$# Ÿwur (#qãèÎ7­Fs? ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇÊÍËÈ

Artinya. Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. makanlah dari rezeki yang Telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-An'am : 142)

$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷Š$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$Ÿ2 Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ

Artinya. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam (secara) keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah ; 208)

Hati manusia tempat bermuaranya dua pengaruh yakni baik dan buruk, kebaikan merupakan wujud ilham dari malaikat mulhim sahabat sejati yang menenteramkan ia menghuni pintu hati sebelah kanan, sementara keburukan merupakan propaganda syaitan waswasah yang selalu menyesatkan dan bercokol dalam pintu hati sebelah kiri, keduanya selalu ada tinggal memilih, ilhamkah yang akan di ikuti atau waswaskah yang akan di jadikan sandaran, pilih ilham berujung nikmat, pilih waswas berujung laknat.

Syekh Abdul Qadir Jaelani qs di dalam Al-Guniyah 101 menuturkan, bahwa dalam hati manusia ada enam bisikan (khawatir). Pertama Khawatir Al-Nafsi yakni bisikan yang senantiasa mengajak manusia mudah melakukan kesalahan. Kedua Khawatir Al-syaitan yakni bisikan syaitan agar manusia menjadi kufur, syirik dan berbagai hal sebagai perwujudan melawan Allah SWT. Ketiga khawatir Al-rukh dan keempat khawatir Al-malak keduanya memberi motivasi agar manusia senantiasa taat dan patuh kepada Allah SWT dan menaati perintah dan menjauhi larangannya. Kelima khawatir Al-aqli terkadang dikuasai syaitan dan nafsu sehingga cenderung mudah berbuat dosa dan maksiat, sesekali di dominasi pengaruh ruh dan malaikat sehingga membuat manusia mudah melakukan ibadah. Keenam khawatir Al-yaqin yakni pengaruh positif yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang khusus, yang kadar keimanan dan ketakwaannya maksimal serta telah mampu menyeimbangkan lahir dan batin, sedetik pun hatinya tidak lupa mengingat Allah SWT, seseorang yang mendapatkan khatir Al-yaqin firasatnya tajam, dan pandangannya mukasafah. (ingat golongan ini bukan para normal, tetapi Aulia, Sholihin dan Siddiqin. Pen).

Perlu kita renungkan apa yang disampaikan Syekh Abdul Qadir Jaelani qs, berusaha menyelaminya dan bagaimana mencari solusinya.

Artinya. Sesungguhnya pertempuran melawan orang-orang kafir ada ujungnya, sementara pertempuran dengan syaitan dan nafsu tidak ada akhirnya. Al-guniyah litholibi thorikil haq. 103.

Pertempuran tanpa ujung, demikian adanya, sebaiknya sedetik pun jangan lengah, karena syaitan siap menyerang. Bagaimana kita dapat menguasai dan mengalahkan syaitan, bacalah pintu kalbu bulan depan dengan judul "Empat Sekawan Penghancur Iman". Wallahu'alam. MaHat